Turki, | Jabar.mmcnews.id, – Dalam kunjungan kerja hari ketiga di Kota Ankara, Ibu Kota Turki, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Duta Besar RI untuk Turki Lalu M. Iqbal melanjutkan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Turki H.E Dr. Mehmet MUŞ di Kantor Kementerian Perdagangan Turki, Sabtu (6/11/2021).
Pertemuan kali ini merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Turki sebelumnya yang dilakukan secara virtual pada Juni 2020 sekaligus menyiapkan kerangka kerja sama yang akan diusulkan menjadi salah satu topik pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan pada awal Februari 2022 nanti.
Pertemuan Menteri Basuki dengan Menteri Mehmet MUŞ juga untuk menjajaki minat kerja sama yang disampaikan para pengusaha dan kontraktor Turki saat kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Turkish Contractors Association (TCA), Turkey Construction Consultant Union (ACTEA) dan 2 (dua) perusahaan konstruksi besar Turki, Nurol Construction dan SUMMA, pada 12-13 Oktober 2021 lalu.
“Saya berharap pertemuan hari ini akan menjadi awal langkah kita dalam kerjasama infrastruktur yang lebih baik dan memperkuat kerjasama bilateral kita. Terdapat banyak potensi investasi antara Indonesia dan Turki. Kami mendorong investor-investor dari Turki untuk berinvestasi di berbagai sektor infrastruktur baik melalui skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU), maupun Engineering, Procurement, Construction (EPC),” kata Menteri Basuki.
Usai bertemu dengan Menteri Perdagangan Turki, Menteri Basuki melanjutkan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki H.E. Adil Karaismailoglu di Istanbul, tepatnya Camlica Tower TV dan Radio yang merupakan gedung tertinggi di Turki, 369 meter, yang baru diresmikan pada tiga bulan lalu.
Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa Negara Turki siap mendukung Indonesia dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Kementerian PUPR menyakini bahwa pembangunan infrastruktur masih banyak menyediakan peluang investasi yang dapat dikerjasamakan dengan perusahaan konstruksi dari luar negeri, khususnya Turki.
Pada kesempatan tersebut juga dibahas tentang penambahan frekuensi penerbangan Indonesia – Turki dari 6 kali menjadi 10 kali setiap minggu untuk meningkatkan konektivitas di bidang angkutan udara, dalam rangka mendukung kegiatan perekonomian khususnya perdagangan barang dan jasa, investasi, dan pergerakan orang dari kedua negara.
Kesepakatan yang dicapai pada pertemuan akan dikonkritkan dalam Business Forum antara Asosiasi Kontraktor Turki (TCA) dengan Asosiasi Kontraktor Indonesia serta antara Asosiasi Konsultan Turki (ATCEA) dengan asosiasi konsultan Indonesia yang rencananya diselenggarakan di Jakarta pada awal 2022.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki Direktur Jenderal Bina Konstruksi yudha Mediawan, Direktur Jenderal Pembiayaan Pekerjaan Umum dan Perumahan Hery Trisaputra Zuna, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, Direktur Utama Nindya Karya Haedar Karim dan Direktur Utama Brantas Abipraya Sugeng Rochadi. (IB/Red)