Bogor | MMC Jabar, – Eha Warga dari Kampung Bojong Kancas RT 04 RW 06, Desa Barengkok, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor belum tersentuh bantuan rumah tidak layak huni yang biasa disebut Rutilahu.
Pantauan wartawan di lokasi Minggu (27/12/2021) nampak rumah yang ditempati oleh Eha masih berbilik bambu dan sudah mulai lapuk.
“Kalau hujan saya ngungsi ke rumah tetangga, soalnya sangat khawatir jika di tempati,” kata Eha seperti dikutip dari Media Jurnal Inspirasi Bogor, Minggu (26/12).
Ia mengatakan, dirinya menempati rumah itu sudah sejak lama. Meskipun keberadaan rumahnya cukup mengkhawatirkan namun ia tetap menempati, karena sumber pendapatan yang di dapat tidak menentu.
“Suami saya bekerja ojek online di Serpong Tangerang, sedangkan saya jualan seblak kalau lagi ada itu juga,” kata Eha.
Bahkan Ia juga menyebut, sempet dijanjikan oleh pemerintahan desa akan di bangun rumah layak huni, namun belum terealisasi.
“Pak lurah juga tau kondisi rumah saya, ia sempet kesini waktu penyemprotan disinfektan lalu meminta KTP, tapi hingga kini tidak ada respon lagi,” katanya.
Mengenai bantuan sosial, Eha pernah menerima bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa dari Desa.
“Dulu sempet dapet uang bantuan sosial BLT DD, kalau sekarang mah udah nggak dapet lagi,” kata dia.
Terpisah, Ketua Rukun Tetangga setempat Yati membenarkan keberadaan rumah itu sudah tidak layak untuk dihuni dan sudah di masukan ke pengajuan akan tetapi dana tersebut di alihkan untuk Covid-19.
“Ia rumah Bu Eha sudah masuk ke pengajuan cuman dananya masih dipakai Covid-19 ya, rumahnya sudah di foto, pak lurah juga tau,” ungkap Yati.
Ia menyebut keluarga Eha sudah mendapatkan bantuan dari BLT DD sebanyak tiga kali akan tetapi dia dapat di kantor pos sehingga BLT-DD miliknya di alihkan ke orang lain.
Selain itu, Eha belum terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Hal ini diungkapkan oleh TKSK Kecamatan Jasinga Cepi Saepuloh.
“Pa ini gak ada di DTKS, cuman dapet bantuan BLT dari DD,” kata Cepi meneruskan percakapan dari Kasie Kesra Desa Barengkok.
Menurutnya, pa Achsan ini tadinya tinggalnya di Jakarta bareng keluarga pindah ke Kampung Bojong, baru sekitar 4 tahun kurang lebih.
“Yah saya kasih tau operator SIKS-NG kalau ada pembukaan DTKS supaya di masukan gituh kang,” sebut Cepi.
Sementara Kepala Desa Barengkok Hermawan dikonfirmasi melalui pesan singkat via WhatsApp, Senin (27/12/2021) belum menjawab pertanyaan wartawan.
Hingga berita ini dimuat wartawan masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya.(Dery)