Kualitas Proyek Peningkatan Jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung Patut Dipertanyakan

Img 20220119 Wa0091

Bogor | MMC Jabar, – Proyek peningkatan jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung baru saja selesai dikerjakan. Proyek yang dianggarkan Rp184 juta dari nilai pagu paket oleh Dinas PUPR Kabupaten Bogor melalui metode pengadaan langsung (PL) di tahun 2021 itu patut dipertanyakan dari segi kualitas.

Proyek yang selesai dikerjakan sekitar 1 bulan yang lalu. Dari pantauan wartawan Senin (17/1/2022) ditemukan beberapa titik mengalami retakan pada jalan tersebut.

Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Cigudeg Punti Minesa menjelaskan kalau kaitan sama pekerjaan yang ada di satu titik, memang untuk mengerjakan jalannya saja tidak akan terpenuhi, karena kita perlu mengerjakan salurannya juga. Sama gorong-gorong nya.

“Kalau memang ada pekerjaan yang baru selesai ada retakan karena itu kejadiannya karena bencana karena longsor, itu juga sudah ambles karena itu tanah urugan,” jelas Punti dikonfirmasi wartawan, Rabu (19/1/2022).

Dikatakan Punti, wajar, namanya bekas longsoran pasti bergeser, pasti ada lah retakan. Tapi masih dalam pantauan kita kan, selama beberapa bulan kita lihat dulu, kalau memang rusak parah kita perbaiki.

“Sama pihak pelaksana, sama pihak pelaksana,” kata dia.

“Ya dari dinas sudah memberikan arahan, sudah mengingatkan. Memang daerah itu daerah longsor harus dipantau lagi,” kata Punti.

Beberapa waktu lalu, kegiatan di ruas jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung itu mendapat sorotan tajam dari Lembaga Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman.

Ia menilai proyek yang dikerjakan di ruas jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung secara bersamaan di lokasi yang sama patut diduga sebagai modus pemecahan paket.

“Terbukti di bulan November Pemkab Bogor melalui Dinas PUPR kembali menjalankan proyek yang sama dengan metode penunjukan langsung (PL). Lebih anehnya lagi proyek ini ada dua, dengan nilai pagu yang sama. Patut diduga ini modus pemecahan paket guna menghindari proses lelang umum,” sebut Jajang saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/12/2021).

Jajang menjelaskan, salah satu sumber masalah proyek infrastruktur Pemkab Bogor adalah terkait belanja modal, untuk belanja modal Pemkab Bogor termasuk jalan, irigasi, fasilitas umum dan lainnya. Update terbaru per 16 Desember 2021 realisasi belanja modal yang sudah digunakan sampai November 2021 baru Rp 740 miliar dari target Rp1,4 triliun atau 50 persen.

“Bisa dibayangkan anggaran belanja modal sisa sekitar Rp700 miliar harus dihabiskan kurang dari satu bulan di Desember, pastinya rawan dugaan penyelewengan. Akhirnya menjelang akhir tahun sampai Desember ini banyak proyek asal buat,” jelasnya.

Jajang menyebut, dari sisi penggunaan dana sangat rendah,ditambah dari segi kualitas patut dipertanyakan.

“Ditahun yang sama, proyek pemeliharaan jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung naik secara signifikan. Diantara Mei Sampai Juni sudah adakan tender senilai Rp438,8 juta dari harga terkoreksi jauh lebih mahal dengan proyek yang sama di tahun sebelumnya, dari segi nilai proyek saja sudah janggal,” sebutnya.

Selain itu, CBA mendorong pihak APH khususnya Kejari Kabupaten Bogor agar segera melakukan penyelidikan terkait proyek pemeliharaan jalan Panyaungan, Nanggung dan Curugbitung yang diduga dimainkan.(Dery)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *