Kantor Inspektorat Kabupaten Bogor Turut Digeledah KPK 

Bogor | MMC, Jabar – setelah 2 hari berturut-turut tim Penyidik KPK telah selesai melaksanakan upaya paksa penggeledahan di beberapa lokasi di wilayah Jawa Barat.

 

Pengeledahan yang dilakukan lembaga antirasuah itu masih berkaitan dengan kasus Bupati Bogor nonaktif Ade Yasin dan kawan-kawan.

 

Menurut keterangan Plt Jubir KPK Ali Fikri ada 4 lokasi yang telah digeledah oleh tim penyidik KPK. Diantaranya kantor Inspektorat Kabupaten Bogor.

 

“Di wilayah Kabupaten Bogor (3/6) yaitu Kantor Inspektorat Pemkab Bogor dan rumah kediaman dari salah satu tersangka,” ujar Ali dalam keterangannya, Senin (06/6/2022).

 

Selain itu, sambungnya, di wilayah Kota Bandung, (2/6 ) yaitu Kantor BPK Perwakilan Jawa Barat dan rumah kediaman dari salah satu tersangka.

 

“Dari 4 lokasi tersebut, ditemukan dan diamankan berbagai bukti diantaranya sejumlah dokumen dan alat bukti eletronik yang diduga menjadi materi obyek audit yang dilakukan oleh tersangka Anthon Merdiansyah dan kawan-kawan untuk mengondisikan hasil laporan pemeriksaan keuangan Pemkab Bogor sebagaimana permintaan tersangka Ade Yasin,” ujarnya.

 

Selanjutnya, kata Ali, segera dilakukan pendalaman dan analisa dari isi bukti-bukti tersebut untuk kemudian disita dan dikonfirmasi lebih lanjut kepada saksi-saksi dan para tersangka.

 

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap laporan keuangan Pemkab Bogor di tahun 2021. Hal ini dilakukan oleh Ade Yasin yang berkeinginan agar Pemerintah Kabupaten Bogor kembali mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk TA 2021 dari BPK Perwakilan Jawa Barat.

 

Selain Ade Yasin, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bogor ikut ditetapkan tersangka. Yakni, Maulana Adam ( Sekretaris Dinas PUPR), Rizki Taufik sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas PUPR dan Ihsan Ayatullah Kasubid Kas Daerah BPKAD Kabupaten Bogor.

 

Sedangkan dari pegawai BPK Perwakilan Jawa Barat yang diduga menerima suap diantaranya,  Anthon Merdiansyah sebagai Kasub Auditorat Jabar III / Pengendali Teknis, Arko Mulawan menjabat Ketua Tim Audit Interim Kabupaten Bogor, Hendra Nur Rahmatullah Karwita, pegawai BPK Perwakilan

Jawa Barat / Pemeriksa dan Gerri Ginajar Trie Rahmatullahpegawai BPK Perwakilan Jawa Barat / Pemeriksa. (Iwan/Dery).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *