Bogor | MMC, Jabar – Koordinator Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman menilai harga belanja modal proyek pembangunan gedung kantor Kecamatan Jasinga jauh dari efisiensi.
“Proyek gedung Kecamatan Jasinga dari sisi harga jauh dari efisiensi,” ungkap Jajang dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (01/7/2022).
Jajang menjelaskan proyek di tahun 2021 pagu dan harga perkiraan sendiri (HPS) ditetapkan yang ditetapkan Rp6,9 miliar, ini berakibat nilai proyek jadi tinggi Rp 6,8 miliar.
Menurutnya, padahal jika dilihat dari tawaran peserta lelang yang lolos mengajukan tawaran harga kisaran nilai proyek bisa Rp 6 miliar. Tapi yang dimenangkan malah perusahaan dengan tawaran tertinggi.
“Anehnya lagi di tahun 2022, perusahaan ini kembali dimenangkan, padahal dari ajuan harga sangat mahal,” jelas Jajang.
Jajang menambahkan, potensi kebocoran anggaran sangat tinggi.
“CBA berharap APH di Kabupaten Bogor melakukan penyelidikan terkait proyek pembangunan Kecamatan Jasinga, karena diduga rawan penyelewengan,” tegas Jajang.
Sementara Camat Jasinga Santoso selaku Pengguna Anggaran (PA) saat dikonfirmasi wartawan mengenai proyek pembangunan kantor Kecamatan Jasinga belum merespon pertanyaan wartawan.
Seperti diketahui, tahun 2022 nilai pagu paket belanja modal pembangunan Kecamatan Jasinga mencapai Rp7.611.197.500,00-.
Sedangkan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) paket pembangunan kantor Kecamatan Jasinga sebesar Rp7.611.137.536,15-.
Kemudian harga penawaran sebesar Rp7.475.337.872,95-. Dan harga terkoreksi sebesar Rp7.475.337.872,95-.
Sementara catatan wartawan, biaya pembangunan kantor Kecamatan Jasinga tahun 2020 menurut rencana umum pengadaan,
berencana akan membangun kantor Kecamatan Jasinga dengan pagu Rp6 miliar, jenis paket belanja modal pengadaan kontruksi/pembelian bangunan.
Kemudian, di tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rencana umum pengadaan kembali berencana akan membangun kantor Kecamatan Jasinga dengan pagu Rp 6,7 miliar termasuk bangunan Mushola, Pos Satpol-PP, Rumah Dinas dan Turap.
Hingga berita ini dimuat wartawan masih memerlukan verifikasi lebih lanjut yang diupayakan dalam waktu secepatnya.
