Perenovasian Gedung Satap Pemda Boven Digoel Telan Biaya 25 M Tak Sesuai Ekspektasi Sisakan Kisah Pilu

Screenshot 20240422 211623

“Kalau pace Andi masuk bulan desember lalu, kalau saya (Pak Rado,red) masuk bulan januari 2024. Kami di sini menggantikan para pekerja proyek yang sudah pulang kampung,” ucap pak Rado.

Renovasi kantor Pemda Boven Digoel memang masih berlangsung hingga saat ini, tetapi menurut pengakuan para pekerja yang tersisa, mereka bekerja sangat jarang. Dalam sebulan, mungkin hanya bekerja seminggu saja, sisanya tidak mengerjakan apa-apa.

Pak Rado dan Pak Andi, dua pekerja proyek lapangan yang tersisa, mengungkapkan bahwa mereka merasa sedikit bingung dengan perhitungan upah mereka nantinya jika terbayarkan. Meskipun masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, namun kurangnya aktivitas pekerjaan membuat mereka khawatir bahwa upah yang mereka terima kemungkinan akan habis terkikis oleh biaya sehari-hari.

“Kami ini seolah-olah dimanfaatkan untuk menjaga gedung ini saja, karena jika kami tidak ada di sini puluhan AC akan dicuri orang. Tapi mirisnya kami tidak mendapatkan upah untuk menjaga gedung ini,” ungkap Pak Andi.

Ia pun berharap kepada kontraktor pemegang proyek renovasi gedung untuk bisa segera melunaskan atau membayarkan upah mereka yang dijanjikan dari bulan januari lalu.

“Kita kan ada keluarga Pak yang harus kita kirimi uang, namun bagaimana caranya kami bisa mengirim mereka uang, karena upah kami belum pernah diberikan,” tandasnya. [Linthon]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *