Kriteria Pemimpin Menurut Pengamat Kebijakan Publik

Img 20240714 Wa0009

Ketiga, otoritas sendiri dalam konteks pemilihan kepala daerah ini harus orang yang memiliki pengaruh, kekuasaan berarti hak untuk memerintah atau menentukan.

Terakhir, caritas merupakan bahasa latin yang berarti cinta kasih (berbagai sumber-red), yaitu pemimpin yang betul-betul bekerja melayani rakyat.

Untuk tokoh bangsa yang memiliki sifat caritas ini, menurut Trubus menggambarkan sosok pemimpin D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

“Bagaimana Sri Sultan Hamengkubuwono IX benar-benar dicintai rakyatnya karena pengabdiannya dalam melayani masyarakat,” ungkapnya.

Terkait Pilkada 27 November mendatang, lanjutnya, sosok pemimpin Kabupaten Bogor diharapkan memperhatikan Aglomerasi sebagai konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan. Mengingat sekarang ini Jakarta bukan lagi sebagai ibu kota negara.

“Sekarang Kabupaten Bogor bukan daerah penyangga ibu kota negara. Jadi dibutuhkan sosok pemimpin yang dapat memberi warna baru demi kemajuan wilayahnya. Salah satu cara dengan mengembangkan atau meningkatkan UMKM, sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja. Jadi masyarakat tidak perlu bekerja ke luar daerah,” jelas Trubus yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Publik Indonesia.

Sementara narasumber lainnya tampak hadir dalam acara diskusi publik ini beberapa tamu undangan seperti, TB. AMF. Atmawijaya atau yang akrab disapa Kang Endoh merupakan Sejarawan dan Budayawan, Praktisi Hukum, Deolipa Yumara, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, H. Subagiyo. (Dery).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *